Sejarah Melayu Papua

Informasi Bahasa dari daftar survei tahun 2008:

Laporan Pendahuluan Beberapa Fitur Linguistik dan Sosiolinguistik Melayu Papua

GR Scott, H. Kim, B.E.W. Rumaropen, E.L. Scott, C.G. Nussy, A.C.M. Yumbi, dan R.C. Cochran

Keberadaan Bahasa Melayu Papua di tong pu wilayah Papua su jauh sebelum tong knal bahasa Indonesia sebage bahasa resmi, sejarah juga ada tulis (Adelaar dan Prentice 1996, Donohue akan datang; Steinhauer, 1991). Penulis de bilang kalau Melayu Ambon, Melayu Manado dan Melayu Maluku Utara itu kontributor kunci untuk pembentukan akhir Melayu Papua (Adelaar & Prentice 1996, Pauw 2007) trus bahasa yang lain selama jangka waktu yang panjang sebage akibat dari kontak deng pembicara Bahasa Melayu dari Barat dan populasi penduduk di masing-masing tempat.

Menurut sejarawan bapa van Velzen tahun 1995, de bilang kalau kontak awal di mulai dengan orang Papua yang biasa bicara Melayu Papua itu di pulau Yapen tahun 1705 tapi Melayu Papua tra buat kemajuan, tapi di Papua New Guine sampe ke abad ke sembilan belas itu kata bapa (Seiler 1982, Adelaar & Prentice 1996). Trus Belanda juga dong pu peran penting dalam bangun Bahasa Melayu Papua. Pemerintah Belanda di Papua dong dari Ambon yang dong pake bahasa Melayu sebagai Bahasa Ambon, bahasa itu praktis tapi tra resmi di pemerintahan (Collins 1998).

Dari awal abad ke-20 pegawai pemerintah sperti (guru, pegawai, polisi) dong pake Bahasa Melayu Papua dan pengkhotbah di greja Papua, dong pakai Bahasa Melayu Ambon. Stelah Perang Dunia II su lewat, pemerintah pusat dong bikin  pelatihan di Papua, dan itu de pu tujuan untuk kas kenal  Melayu "standar" sebagai bahasa pendidikan, sperti misionaris Timur Indonesia dan berbahasa Indonesia, dong pindah dari satu tempat ke tempat lain di kepulauan (Roosman 1982; Chauvel 2001, Donohue dan Sawaki 2007).

Penulis (Roosman 1982) de bilang Melayu Papua pada dasarnya berasal dari Ambon Melayu. Bahasa Melayu adalah bahasa kontak yang lebih luas di kepulauan Indonesia. Dong biasa pake Bahasa Melayu Papua untuk perdagangan, yang di bilang sebagai kontributor kunci untuk kas sebar  Bahasa Melayu (BD Grimes 1991).

Bahasa Melayu Papua sperti tersebar di seluruh nusantara, Bahasa Melayu ni  bahasa pasaran, bahasa ini menghasilkan bahasa yang gampang dimengerti.  Dalam waktu tersebut bahasa pasaran berkembang ke Indonesia Timur,  bahasa itu trus berkembang sampe smua orang Papua deng orang yang non Papua dong pake bahasa itu untuk bicara sehari-hari.

 

Share